RunDown kegiatan mengajar 31 oktober 2015 dapat di download di
https://drive.google.com/file/d/0B0SoPxeXCf2QTXZPQThQMWpNcFk/view?usp=sharingi link
Kamis, 29 Oktober 2015
Jumat, 09 Oktober 2015
Rabu, 15 April 2015
Perjalanan Untuk Menginspirasi
Perjalanan Untuk
Menginspirasi
Diary Hari Ke-1
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Perkenalkan nama
ku Ibnu fajar, aku kuliah di Universitas Gadjah Mada Jurusan D3 manajemen 2010
dan ilmu dan Industri Peternakan 2012. Aku kuliah dua jurusan di UGM, dan
banyak teman-teman yang mengajukan pertanyaan “kok bisa kuliah dua jurusan di
satu Universitas yang sama di UGM lagi..?”. Aku selalu menjawabnya “karena di
izinkan Tuhan”, teman-teman selalu tidak puas dengan jawaban seperti itu dan
karena ada peraturan mahasiswa UGM tidak boleh kuliah 2 jurusan di UGM. Jika
peraturan di UGM membolehkan untuk mengambil lebih dari 1 jurusan maka hal itu
merupakan hal yang wajar. Teman yang perlu digarisbawahi adalah jika kita di
izinkan Tuhan melakukan sesuatu, maka Tuhan akan memudahkan segala urusan kita.
Jadi jangan takut untuk menempuh apapun impian teman-teman dan wujudkan serta
jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan, serta mintalah untuk didoakan oleh orang
tua. Tulisan ini dibuat untuk adik-adik ku dan sahabat-sahabat ku dipenjuru
Indonesia, untuk senantiasa bermimpi dan mewujudkan mimpi mereka karena apapun
mimpimu jika di izinkan Tuhan, maka pasti akan terwujud.
Pagi tanggal 11 april 2015 merupakan tanggal yang sangat istimewa bagi ku
dan bagi teman-teman Gadjah Mada Menginspirasi (GM), karena aku dan teman-teman
yang tergabung didalam GM akan turun mengajar ke daerah Cangkringan, tepatnya
di SD IT Baitussalam cangkringan, Yogyakarta. Perjalanan menuju SD IT
Baitussalam memakan waktu selama 45 menit dan dihari pertama kami mengajar untuk
periode 2015-2016, turun hujan yang sangat deras ditengah perjalanan menuju
SDIT Baitussalam. Hujan tersebut tidak menghalangi semangat kami dalam
memberikan ilmu dan menginspirasi adik-adik SDIT Baitussalam, karena tujuan
Kami bukan hanya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang ada disekolah saja, tetapi
kami juga ingin memberikan inspirasi bagi adik-adik di SD IT Baitussalam
Khususnya dan adik-adik yang ada diseluruh penjuru Indonesia pada umumnya. Tekad
tersebut sudah kami tanamkan dari semenjak rekrutmen hingga saat nanti kami
selesai memberikan inspirasi bagi seluruh teman-teman di Indonesia.
Hari itu kami dipertemukan dengan adik-adik dari SDIT Baitussalam
cangkringan dimulai dari kelas 3 sampai kelas 6. Kami dibagi berkelompok untuk
mengajar adik-adik SDIT Baitussalam. Satu kelas berisi sekitar 3-4 kakak
pengajar. Aku diberi kesempatan untuk menjadi kakak asuh kelas 6, yang sebentar
lagi akan melaksanakan Ujian Sekolah (US) atau dulu yang kita sebut dengan
Ujian Akhir sekolah. Di kelas 6 ada sekitar 20 murid dan ada 10 anak yang
sangat beruntung mendapatkan kakak asuh. Meskipun aku tidak mampu untuk
menyebutkan nama mereka satu persatu, tetapi aku sangat yakin jika mereka
nantinya menjadi anak-anak yang dapat mengubah Indonesia kearah yang lebih
baik. Aku mendapatkan kesempatan untuk menjadi kakak asuh siswa bernama wildan.
Wildan merupakan putra bungsu dari dua bersaudara yang sangat periang dan mudah
bergaul dengan lingkungan sekitar. Bapak Ramto merupakan ayah dari wildan
mengatakan bahwa anak ini mempunyai kemampuan psikomotorik yang bagus dan mudah
bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Pak Ramto adalah seorang manajer di
suatu organisasi yang bergerak dalam manajemen bencana dan penyiar disalah satu
radio swasta di yogyakarta. Sewaktu terjadi erupsi gunung merapi 2010 wildan
yang saat itu masih kecil sering meminta ikut ke tempat pengungsian korban
erupsi gunung merapi bahkan terkadang ia selalu menangis jika ditinggal oleh
ayahnya dan anehnya kalau diajak ketempat hiburan atau ke supermaket dia
memilih tetap tinggal dirumah karena menurutnya lebih nyaman dirumah. Pola
pikir Wildan menurutku sangat unik karena di usianya yang beranjak remaja, dia
sudah memikirkan nasib orang lain dan peduli akan kesusahan mereka. Bung Hatta
mengatakan, “Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya
akan kesanggupannya berjuang dan menderita”, dari perkataan bung Hatta dan
melihat sosok Wildan, saya yakin dan percaya bahwa ibu kita masih melahirkan
para pemuda yang siap untuk berjuang, menderita dan berkontribusi untuk
Indonesia yang lebih baik.
Menginjak usianya yang ke 12, Wildan memiliki cita-cita menjadi
kontraktor agar nantinya bisa membuat rumah yang bagus, tetapi dia mengatakan
kalau dirinya tidak suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia karena dia
malas membaca dan berhitung. Dia lebih menyukai pelajaran IPA karena menurutnya
lebih mudah dipraktekan. Hal yang saya kagumi lagi dari sosok wildan adalah dia
mempunyai semangat untuk belajar, dia mengatakan bahwa target lulusnya
matematika dia akan mendapatkan nilai 9,8 dan Bahasa Indonesia, serta IPA
dengan nilai 10. Hari itu saya menekankan pada dia bahwa saya hanya sebagai
fasilitator dan yang terpenting adalah usaha dan doa mu dalam mewujudkan
Impian. Pada hari pertama saya mengajar belum ada materi yang saya berikan
tetapi lebih kepada pendekatan kepada orang tua dan siswa, karena menurut saya
penting bagi seorang pengajar untuk mengenal lebih dekat kepribadian siswa
sebelum kita mengajarkan materi pelajaran. Ini adalah sebagai kata penutup
Diary Hari Pertama saya mengajar “Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang
sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita. Kita
terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik”. Terima
kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jika banyak kekurangan.
Langganan:
Postingan (Atom)